Sabda Rasul saw. :
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra,
katanya : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. berkhutbah kepada manusia pada waktu
haji Wada' . Maka beliau bersabda : Sesungguhnya Syaithan telah berputus asa (
dalam berusaha ) agar ia disembah di bumimu ini. Tetapi ia ridha apabila (
bisikannya) ditaati dalam hal selain itu; yakni suatu amalan yang kamu anggap
remeh dari amalan-amalan kamu, berhati-hatilah kamu sekalian. Sesungguhnya aku
telah meninggalkan untukmu , yangjika kamu berpegang kepadanya niscaya kalian
tidak akan sesat selama-lamanya. Yaitu: Kitab Allah dan sunnah NabiNya. "
( HR. Hakim ).
Dengan demikian dapat difahami bagaimana
Rasulullah saw. mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap provokasi setan
untuk beramal dengan menyalahi tuntunan Nabi sekalipun hal itu nampak remeh. "Diriwayatkan
dari Ghudwahaif bin Al-Harits ra: ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. :
Setiap suatu kaum mengadakan Bid'ah, pasti saat itu diangkat (dihilangkan )
sunnah semisalnya. Maka berpegang teguh kepda sunnah itu lebih baik daripada
mengadakan bid'ah" ( HR. Ahmad ).
Jadi, ketika amalan bid'ah ditimbulkan
betapapun kecilnya, maka pada saat yang sama Sunnah telah dimusnahkan. Pada
akhirnya lama kelamaan yang nampak dalam dien ini hanyalah perkara bid'ah
sedangkan yang Sunnah dan original telah tertutup. Pada saat itulah ummat Islam
akan menjadi lemah dan dikuasai musuh.
Insya Allah tak lama lagi kita akan
menyambut kedatangan Ramadhan,dalam bulan yang penuh berkat ini kita diwajibkan
menjalankan ibadah puasa Ramadhan
sebulan penuh , yang mana hal tersebut merupakan
salah satu bagian dari rukun Islam. Karenanya hal tersebut amat penting.
Berkaitan dengan hal diatas, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat menunaikan ibadah puasa ini sesempurna mungkin , benar-benar bebas dari
bid'ah sesuai dengan panduan yang telah digariskan oleh Rasulullah saw.
Untuk keperluan itulah dalam risalah yang
sederhana ini diterangkan beberapa hal yang berkaitan dengan amaliah puasa
Ramadhan, zakat fithrah, dan Shalat 'Ied
berdasarkan Nash-nash yang Shariih ( jelas
). Dalil - dalil dan KESIMPULAN dibuat agar mudah difahami antara hubungan amal
dengan dalilnya. Dan -tak ada gading yang tak retak- kata pepatah, sudah barang
tentu risalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk menuju kesempurnaannya
bantuan dari pemakai amat diharapkan. Semoga risalah ini diterima oleh Allah
sebagai Amal Shalih yang bermanfaat terutama di akhirat nanti. Amien.
I. MASYRU'IYAT DAN MATLAMAT PUASA
RAMADHAN.
1. "Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).
2. "Bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang bathil ), karena
itu barangsiapa diantara kamu menyaksikan (masuknya bulan ini ), maka hendaklah
ia puasa... " ( Al-Baqarah
: 185).
3. " Telah bersabda Rasulullah saw. :
Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain
Allah, dan sesungguhnya Muhammad ituadalah
utusan Allah. Mendirikan Shalat
Mengeluarkan Zakat puasa di bulan Ramadhan Menunaikan haji ke Ka'bah. ( HR.Bukhari
Muslim ).
4. "Diriwayatkan dari Thalhah bin '
Ubaidillah ra. : bahwa sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Nabi saw. : ia
berkata : Wahai Rasulullah beritakan
kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah
atas diriku. Beliau bersabda : puasa Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi :
Adakah puasa lain yang diwajibkan atas
diriku ?. Beliau bersabda : tidak ada,
kecuali bila engkau puasa Sunnah. ".
KESIMPULAN : Dari ayat-ayat dan
hadits-hadits diatas, kita dapat mengambil pelajaran :
1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu ‘Ain (
dalil 1, 2, 3 dan 4 ).
2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan
untuk menyempurnakan ketaqwaan (dalil no 1).SUMBER: PANDUAN PUASA RAMADHAN
OLEH USTADZ ABU RASYID
Tiada ulasan:
Catat Ulasan